Saturday, January 1, 2011

Chapter 27 : Lemparan Chenta

Lemparan chenta

Melihatnya dengan si mata,
Tapi bercinta pada si hati,
Menangisnya dengan si mata,
Tapi terluka pada si hati,

Dengan ribuan pilu tentang kita,
Sahabat atau teman itu hanyalah dusta,
Menilik masa silam yang punah,
Mengenang masa depan yang cerah,

Hina semakin hina kita dibuatnya,
Sedikit demi sedikit cinta mengejek kita,
Biarkan itu penuh dengan dusta belaka,
Manis pula kian menghilang menjadi tawar,

Biarkan si pipit memilih si pipitnya,
Dan enggang terus bersama si enggang…

No comments:

Post a Comment