Tuesday, August 31, 2010

Chapter 5 : The busstop


The bus stop

Semenjak hari itu,
Hidupku berubah,
Semenjak ku ketemu dia,
Di hentian yang penuh bermakna,

Sedarku dari lena yang panjang,
Ku hanya memikirkan dirinya,
Terkapai – terkapai ku ke langit,
Sambil menggamit ku tentang memori itu,

Memori yang dibidas dengan senyuman,
Tidak ku lupa juga tawa mesranya,
Bagaikan bidadari yang menercaku,
Berbisikku tentang keindahan dirinya,

Sambil aku fikir bahawa aku akan kehilangannya,
Biarlah ku mati dari ku lihat dirinya dimiliki orang…

Saturday, August 28, 2010

Chapter 4 : Maybe


Maybe

Plague of sadness wondering in my mind,
Killing all the happiness inside,
My heart shouting for this suffering to end,
Jeopardizing my love like Russian roulette,

Under deeply in our hearts,
There chance of romance for the both of us,
But we just been denying for love,
Because love just a mirage in our life,

Maybe that 3 words is hard for us,
And maybe you will be last beauty I see,
Before my last breathe say good bye,

Take care gadisku…

Friday, August 27, 2010

Chapter 2 : Happy Birthday


Happy Birthday

Tatkala dia dilahirkan sebagai manusia,
Tetapi jiwa dia seperti seorang bidadari,
Melindungi teman-temannya dengan sayapnya,
Membuat dunia ceria dengan senyumannya,

Awan-awan mula berarak riang,
Untuk meraikan hari yang penuh istimewa,
Sambil melakarkan lukisan yang berbentuk hadiah,
Hadiah yang dipenuhi dengan cinta aku padanya,

Aku tinggalkan pesan aku pada si purnama,
Supaya dia tidak akan melupakan aku,
Pada setiap detik yang menggembirakan,
Menemaninya di saat kesedihan menimpa,

 Selamat hari jadi pada dia yang bernama teman...

Thursday, August 26, 2010

Chapter 1 : Jelita



Jelita

Bicara aku dengan dunia tentang indahnya dia,
Dan ku kata dia lebih bersinar dari teman mu si bulan,
Boleh menghangatkan jiwaku seperti sahabatmu matahari,
Berkelipan keindahannya bak bintang malam duniaku,

Sungguhnya pari-pari itu tiada sempurna dari dia,
Menari ku bersamanya dengan puisi yang didendang oleh alam,
Lalu terlena aku pada bahunya tanpa mengenal siapa itu waktu,
Sambil menanti bicara dari bibirnya tentang cintanya pada aku,

Agar keindahan dia akan menantiku di syurga setelah ku tiada.