Sunday, December 19, 2010

Chapter 25 : Melangit ke bawah


Melangit ke bawah

Kurnianya bagaikan melodi indah kalbuku,
Melunaskan pucuk-pucuk kehibaan diriku,
Mencari sesuatu yang tidak akan hilang,
Senyuman dan tawa manis dibibirnya,

Mekarnya bunga hidupku bagai disirami cintanya,
Mengalirnya keringat dari mata palsuku,
Seakan akan benci mula menuding pada aku,
Seolah-olah ia akan lenyap begitu saja,

Diatas hanyalah menjadikan duri duri duka dia,
Dibawah pula mengasah pisau luka hatiku,
Aku mula terhimpit pada tengah – tengah,
Sampai terkulai layu tanpa jiwa dan raga lagi,

Menolak dunia ke hujungnya dan biarkan ia menamatkan cinta kita…

No comments:

Post a Comment