Wednesday, December 1, 2010

Chapter 22 : Chapter yang hilang


Chapter yang hilang


Dimulakan dengan penuh kata cinta,
Diakhiri dengan seribu kebencian,
Pada dirinya dan pada diri aku,
Terpaksa memadamkan segala talian,

Kenangan itu tetap menghilang,
Termusnah dengan segala mimpinya,
Biarkan si pipit memilih pipitnya,
Dan si enggang dibiarkan sepi,

Helaian demi helaian cinta mula gugur,
Limpahan duka mula mengaburi mata,
Terkoyaklah muka surat itu dari buku,
Agar bab kehidupan itu hilang,

Untuk meneruskan hidup, untuk mendekati si mati, supaya manusia sedar…


No comments:

Post a Comment