Untuk pena lara…
Kalau disisipkan hati dengan warna merah,
Terus dia menjadi lukisan yang indah,
Justeru tanpa belaian cinta yang diberi,
Tandus terus akal permainan cintaku lagi,
Silap aku untuk berkata-kata,
Agar dia kekal menjadi gembira dan tawa,
Walau sedetik titisan yang diperlukan,
Tapi cukup untuk menyayangi diri dia,
Tidak akan melihat bidadari murka,
Akan kuserap segala kebencian dia,
Tetap hidup diberikan pilihan rumit,
Untuk memikirkan pena atau pisau cinta,
Entah untuk siapa tapi bukan untuk siapa,
Cuma untuk diri menenangkan jiwa lagi…